G30S/PKI dalam Pandangan Prof. Salim Said

Gstapu Adalah Daulat

1965, di tengah situasi politik yang lebih menguntungkan PKI, beberapa pihak yang tidak menginginkan komunis berkuasa di Asia Tenggara mencoba untuk memainkan teori domino. Sebagaimana diketahui bahwa sebelum terjadinya gestapu, DN Aidit sempat berkunjung ke Rusia. Pada kunjunganya sempat terjadi perdebatan sengit antara Aidit dan salah satu pembesar Komunis Rusia. Mereka membicarakan perbedaan pendapat mengenai komunisme antara Rusia dan China, namun ternyata Aidit lebih memihak ke China sehingga menyulut amarah pembesar komunis Rusia tersebut. Dia berkata bahwa suatu saat akan menghancurkan komunis Indonesia. Tak heran jika setelah terjadinya gestapu, banyak pihak menuding pemrakarsa manipulasi dokumen gilkrift adalah GKB (Badan intelijen Rusia).

Gestapu merupakan salah satu operasi militer yang mayoritas eksekutornya adalah pasukan cakrabirawa (paspmapres). Bisa jadi gestapu adalah operasi yang gagal total sesuai dengan rencana awalnya, atau bahkan memang sengaja digagalkan oleh salah satu pihak yang mempunyai kepentingan.

Sebagaimana history revolusi bangsa Indonesia yang tidak lepas dari pendaulatan (penculikan tokoh agar dia mau melakukan sesuatu), seperti yang dilakukan oleh para pemuda terhadap Soekarno-Hatta agar secepat mungkin meproklamirkan kemerdekaan, atau penculikan terhadap Syahrir sebagai perdana mentri waktu itu dengan maksud pemberhentian perundingan dengan pemerintahan kolonial. Semua proses penculikan terlaksana dengan sukses tanpa melukai tokoh tersebut sedikit pun. Gestapu juga merupakan salah satu upaya pendaulatan dengan melakukan operasi penculikan terhadap tujuh jenderal. Hal ini ditenggarai ditemukannya dokumen glkrfit yang dibawa oleh duta besar Inggris di Jakarta kepada para jenderal tersebut.

Namun pada saat gerakan pendaulatan, operasi yang dituding Soekarno juga terlibat didalamnya itu disusupi oleh beberapa pihak yang mempunyai agenda politik khusus, seperti Syam Qamaruz Zaman dan beberapa biro khusus PKI yang lain. Tidak heran jika kemudian banyak kesaksian eksekutor gestapu bahwa mereka tidak tahu menahu secara rinci apa tugas yang harus dilakukan, karna memang perintah yang di berikan bersifat general.

Dalam hal ini ada bebera pihak yang di tenggarai terlibat kasus tersebut:

1. Soekarno
Soekarno. Semenjak dilantik jadi presiden pada 1945, hubungan Soekarno dengan tentara memang penuh dengan dinamika. Hal ini disebabkan oleh peristiwa agresi militer 2 Belanda ketika akan memasuki daerah Jogjakarta. Pada saat itu, jenderal Sudirman yang sedang sakit mengajak Sukarno untuk turut bergrilya masuk ke hutan sampai Indonesia benar-benar memperoleh kemenanangan. Namun Soekarno menolak dan mengajak Sudirman untuk menetap di Jogja saja, dan berjanji akan memanggil dokter Belanda agar dia diberikan perawatan. Namun bagi Soedirman, sebagai tentara yang mengadopsi kuat sumpah jabatan, hal seperti itu adalah sebuah penghianatan. Soekarno sebagai sipil dan politisi ulung, tentunya mempunyai pandangan yang berbeda, setiap sesuatu tidak harus diselesaikan dengan perang, kadang peluang kemenangan bisa terbuka dengan beberapa konsipirasi selimut dalam ruang.

Pada tahun 1965, yang menjadi Pangab (Panglima ABRI) adalah Ahmad Yhani. Dia berhasil menjadi penglima setelah Soekarno melengserkan Nasution, hal ini terjadi karna Nasution cukup radikal dalam menentang NASAKOM, ideologi yang di elu-elukan Soekarno pada dunia. Yhani yang cukup pintar, pura-pura mendukung NASAKOM agar Soekarno tidak begitu berpihak ada komunis. Maka tak heran jika Yhani cukup dipercaya oleh Soekarno. Meskipun beberapa waktu setelahnya, hal itu tdak terjadi lagi karna Soekarno mendengar cerita bahwa akibat radikalisme pandangan Nasution tentang Soekarno dan NASAKOM, Yhani akan melakukan serangan terhadap Nasution.

Hal lain yang juga membuat Soekarno kehilangan dukungan tentara salah satunya semenjak Inggris memberikan kemerdekaannya terhadap Malaysia. Soekarno sangat menentang karena menanggap bahwa negara tersebut hanya sebagian dari neokolonialisme yang akan mengancam Indonesia terhimpit dari dua arah. Malaysia bagian utara dan Australia di bagian selatan.

Soekarno geram karna merasa dikhianati oleh pemimpin Malaysia waktu itu yang telah melanggar perjanjian Manila. Perjanjian yang dihadiri oleh Soekarno, PM Malaysia dan Presiden Philipines. Hasil dari pertemuan tersebut ialah menyerahkan kedaulatan masyarakat di Kalimantan utara terhadap mereka sendiri dengan cara referendum. Namun ternyata PM Malaysia melalui koloninya langsung memproklamirkan bahwa kalimantan utara dibagian Sabah dan Serawak adalah negara bagiannya. Dengan beberapa upaya Soekarno mencoba mengirim pasukan ke perbatasan untuk melakukan propaganda, sementara sebagian tentara yang lain sudah melakukan kontak fisik dengan tentara Inggris.

Kesalahan Soekarno pada saat itu karna yang ditunjuk sebagai komandan perang adalah seorang KSAU yang masih Junior, Omar Dhani. Hal ini menimbulkan kecemburuan di kalangan para senior tentara, lebih-lebih Soeharto, Panglima kostrad yang ditunjuk sebagai wakil komandan perang di bawah juniornya. Lagi pula, para senior tentara menganggap bahwa Omar Dhani tidak mempunyai pengalaman perang yang mumpuni.

Maka ketika dokumen gilkrift tersebar dan disadari oleh Presiden, ada semacam ketakutan bahwa dirinya benar-benar akan dikudeta oleh para Jenderal. Oleh sebab itu ada asumsi bahwa gestapu memang diperintahkan oleh Presiden. Namun bukan untuk pembantaian, melainkan pendaulatan, dengan menculik tanpa menyakiti. Meskipun kenyataan yang terjadi berbeda, karna mungkin perintah tersebut sudah disusupi oleh beberapa kepentingan.

2. Internal angkatan darat
Di samping karena bentuk kekecewaan tentara terhadap Soekarno karna kesalahan memilih komandan perang, Krisis ekonomi yang sangat parah saat itu juga membuat masyarkat kecewa terhadap 20 tahun pemerintahan Soekarno, tidak terkecuali tentara. Tentara sebagai basis terdepan yang menolak PKI menganggap bahwa PKI adalah salah satu elemen yang mengancam keutuhan NKRI kelak, karena terbukti bahwa sepenjang sejarah PKI memang sering melakukan pemberontakan, termasuk di Madiun pada 1948 dan beberapa peristiwa di luar negeri.

Hal lain yang membuat hubungan PKI dan tentara memanas adalah karna pada saat itu PKI yang mempunyai basis kekuatan cukup banyak tersebar di beberapa sektor pemerintahan, mencoba meyakinkan Presiden dengan program angkatan lima, sebuah program yang mendorong agar rakyat sipil juga di persenjatai oleh negara.

Bisa dikatakan bahwa tentara pada masa itu dibagi menjadi 3 bagian: pertama, ialah pasukan Nasution. Nasution sebagai Jenderal senior sangat antipati terhadap Soekarno. Hal ini juga yang membuat dia pernah mengarahkan moncong meriam ke istana untuk memaksa Soekarno agar membubarkan perlemen pada tahun 1953. Namun hal itu ditolak mentah-mentah oleh Soekarno dengan membantah bahwa Indonesia adalah negara demokrasi. Nasution juga bersebrangan dengan Presiden mengenai NASAKOM karena memang Nasution sangat alergi terhadap komunisme.

Kedua, A Yhani. Yhani yang cenderung moderat mencoba merangkul semua elemen NASAKOM. Ini dilakukan agar Soekarno tidak terlalu dekat dengan PKI. Hal tersebut tentunya bertentangan dengan Nasution yang radikal dan antipati, sehingga Yhani pernah mengusulkan untuk menyingkirkan Nasution, meskipun ide itu ditolak oleh senor tentara yang lain.

Ketiga, Soeharto. Soeharto yang sudah aktif sebagai tentara pada masa revolusi, pada saat itu sudah menjabat sebagai panglima kostrad. Dia merasa bahwa kolega-koleganya yang berbasis di Jakarta sudah sangat hedonis dan feodal terhadap dirinya. Hal ini bisa dilihat dari pola dan cara hidup bagaimana tentara dibawah resimen Nasution dan Yhani hidup cukup megah, dan bagaimana tentara kostrad hidup sederhana. Itu terbukti dengan cerita bahwa Soeharto dulu pernah mengajukan surat pemunduran diri kepada Nasution, dia ingin mencari pekerjaan baru karena menganggap gaji penglima kostrad masih belum cukup untuk memenuhi kehidupannya, namun hal tersebut tidak pernah terjadi, karena surat yang ditunjukkan ke Nasution tidak pernah sampai.

Beberapa konflik internal di tentara dan dendam lama terhadap komunisme yang sudah sangat menjalar, maka tidak terlalu berlebihan jika dikatakan bahwa gestapu adalah salah satu bagian dari konspirasi pihak yang berkepentingan dalam ABRI untuk melakukan revolusi besar-besaran, baik dalam internal ABRI maupun di Indonesia. Dengan cara menculik dan membantai para jenderal lewat biro-biro khusus PKI di tentara sehingga mereka bisa menyebut bahwa PKI-lah pelakunya.

3. Pihak lain
Pihak lain yang berkepentingan ialah CIA, KGB, M-16 ataupun inteljen China. Soekarno sebagai tokoh galanggang penentang utama imperialisme dan kolonialisme yang dilakukan oleh inggris dan sekutunya pasti akan menghadapi banyak anacaman. Inggris yang pada waktu itu sukses membentuk negara bonekanya disebelah utara Indonesia merasa tidak nyaman dengan negara tetangganya. Maka pada saat itu Rodman Rodeway, salah satu agen inggris lewat pengakuannya diberi anggaran beberapa ribu poundsterling untuk operasi propaganda melengserkan Soekarno.

Perang dingin yang sedang berkecamuk antara kubu barat dan timur juga sangat berpengaruh. Amerika sebagai basis kapitalisme tidak menginginkan Indonesia jatuh menjadi negara Komunisme, karna dikhawatirkan jepang juga akan jatuh menjadi negara komunisme dan mendukung perang dingin yang sedang berlangsung dalam manivestasi perang Vietnam. Salah satu cara untuk membendung hal tersebut adalah mencari tentara anti komunis untuk diajak bekerja sama melakukan tipu muslihat menghancurkan Soekarno dan Komunis di Indonesia. Adapaun tudingan terlibatnya KGB adalah banyak pihak mengatakan bahwa yang membuat dokumen gilkrift adalah seorang agen KGB berketurunan cekoslovakia.

4. PKI
Partai komunis terbesar ketiga didunia tersebut besar kemungkinan adalah dalang dibalik gestapu. Hal ini dikarenakan memang pelaku gestapu adalah biro-biro khusus PKI yang berada dalam ABRI. PKI sangat kuat dikaitkan dengan peristiwa gestapu karena sejarah mencatat PKI dan ideologi revolusioner yang digagasnya memang sangat kental dengan pemberontakan, termasuk yang dituduhkan terhadapnya dalam kasus pembunuhan 7 Jenderal.

Catatan ini diambil dari memoar Prof. Salim Said, “Dari Gestapu ke Reformasi”. Said salim adalah guru besar bidang pertahanan. Beliau termasuk yang mengusulkan bintang 5 terhadap 3 Jendral yakni Soedirman, Soeharto dan Nasution. Dia juga yang mengusulkan bahwa pimpinan negara hanya boleh memimpin selama 2 periode saja, sebenarnya hal ini pernah dikemukakan oleh politisi PDIP pada sekitar tahun 1993, namun tentu saja hal itu dibendung oleh Soeharto.

Share:

Icon Display

Dahulukan Idealisme Sebelum Fanatisme

Popular Post

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Recent Posts

Kunci Kesuksesan

  • Semangat Beraktifitas.
  • Berfikir Sebelum Bertindak.
  • Utamakan Akhirat daripada Dunia.

Pages

Quote

San Mesan Acabbur Pas Mandih Pas Berseh Sekaleh