Capitalism and Communism


CAPITALISM AND COMMUNISM

Moh. Usman Ainur Rofiq
(Tulisan Semester III waktu masih suka buku-buku kiri)

There is something behind the throne greater than the king himself  -Sir Willian Pit 1770

Era global telah di mulai sekitar abad ke 19, melangkah beberapa abad setelah barat memproklamirkan renaissance. Dimana pada saat itu modernisme sedang berkembang dengan pesatnya. Manusia sebagai aktor utama di sektor ini tentunya tidak ingin hanya menjadi konsumen tetap, mereka saling bersaing satu sama lain untuk mengembangkan diri agar tidak hanya konsumtif dan pasif dalam dinamika perkembangan yang terjadi. Maka tidak heran, di kemudian hari banyak terjadi perang dingin di awal dan pertengahan abad ke 20, hal ini di picu beberapa pertumpahan ideologi dan hasrat-hasrat untuk menjadi determintaor transformasi kemajuan dunia di berbagai lini yang melaju ekspres.

Di lain sisi, Indonesia menyatakan merdeka pada tahun 1945, dan resmi mengangkat presidennya, Ir Soekarnoe pada tahun 1949. Dimana berbagai ideologi yang sudah ada sejak dulu tetap eksis dipertahankan dan ideologi-ideologi baru mulai bermunculan. Tentunya ini merupakan pekerjaan berat untuk Presiden perdana dan negara barunya, agar tidak terjadi pertentangan ideologi hingga menumbang ribuan nyawa seperti yang telah terjadi di berbagai belahan dunia di masa lampau. Lewat pernyataanya, Soekarno mengatakan bahwa dirinya adalah seorang nasionalis, dan dia mentoleransi atas segala bentuk ideologi yang ada di Indonesia, baik nasionalis, religius maupun komunis, selagi tidak menimbulkan kisruh di Indonesia. Sebenarnya hal ini telah di persiapkan sebelumnya oleh Panitia persiapan kemerdekaan Indonesia (PPKI) pimipinan Soekarno sendiri yang mencantumkan kata BHINNEKA TUNGGAL IKA di lambang negara dan membuat 5 sila sakti yang salah satunya ialah memuat tentang persatuan Indonesia.

Namun upaya Soekarno tidak berjalan seperti yang diharapkan, prinsip non blok dan ideologi marhaenisme kandas di tengah jalan. Hal ini dikarenakan posisi Indonesia sebagai objek teori domino di daratan asia,  di samping itu juga karna situasi kecamuk perang dingin di belahan dunia yang mengantarkannya pada dua blok. Blok barat dengan paham liberlais kapitalisnya yang mengagungkan kebebasan individu. Sedangkan blok timur dengan paham sosilais komunis yang berlatang dari teori marxisme tentang kesejajaran kaum borjuis dan kaum buruh dimana alat produksi dikuasai oleh negara.

Selamat datang di system yang membawa kita pada lubang kebinasaan. Kita telah terjebak dalam kapitalisme. Kita harus memanfaatkan peluang sebaik mungkin d izaman yang kapitalis ini dan bla, bla, bla. Seperti itulah yang mungkin sering terdengar, baik di beberapa media, acara formal maupun bangku-bangku pendidikan. Dan tentunya banyak lagi uraian maupun umpatan kata tentang kapitalisme. And... What is The capitalism?

Dalam Divinisinya, Adam Smith seorang bapak ekonom kapitalis asal Skotlandia  mengatakan bahwa kapitalisme adalah sebuah system ekonomi yang menginginkan kendali ekonomi berada di tangan masing-masing pribadi maupun rumah tangga sebagai bisnis pribadi. Jika melihat secara nalar biasa, maka tentunya hal ini tidak lebih cocok dinamakan sebuah system, melainkan sudah fenomena alami yang sudah barang pasti terjadi. Namun ketika coba ditelaah lebih dalam, ternyata memang kapitalisme bukan hanya sebuah dinamika alami, melainkan adalah suatu peristiwa yang memang direka secara prosedural dan sistematis, dengan beberapa jurus dan mekanisme yang dilakukan dalam menghegemoni ekonomi agar trus menjalar, sehingga menjadikan si kaya semakin kaya dan si miskin semakin miskin.

Salah satunya jurus jitunya adalah: kaum kapitalis membuat sebuah system alat penyedot uang, yakni lembaga perbankan. Lembaga yang menyediakan beberapa pelayanan yang katanya sangat menguntungkan.  Di sana seseorang bisa menyimpan uang dengan aman, dan lembaga memberikan kredit pinjaman bagi mereka yang membutuhkan dengan pajak beberapa persen. System inilah yang kemudian membawa beberapa individu bahkan lembaga sekelas negara di berbagai belahan dunia tercekik.
Dalam realita nyata, expresident Nigeria, Obasanjo setelah meminjam uang pada IMF mengatakan: Jumlah semua yang kami pinjam di antara tahun 1985-1986 adalah sekitar 5M USD, dan pada tahun 2000 kami sudah membayar sekitar 16 M USD, namun kami di beritahu bahwa kami masih berhutang 28 M USD. 28 M USD tersebut terjadi karna ketidak adilan pada suku bunga para kreditor luar negeri. kalau anda bertanya pada saya, apakah yang paling buruk di dunia ini, maka saya akan menjawab compound interest (bunga berbunga).

Mungkin akan terbenak, bagaimana mungkin 5 M USD bisa menjadi 44 M USD dalam jangka waktu beberapa tahun saja? selanjutnya kita akan berfikir bahwa pasti memang karna pajaknya yang sangat tinggi. Namun jika coba dikalkulasi, akumulasi hutang sampai sekian membengkak dari periode tahun peminjaman sampai pengembalian hanya sebesar 15 persen. Yah hanya 15 persen. Bukan 30 persen atau 40 persen. Tentunya fenomena tersebut hanya akan menguntungkan pada pemilik modal dan borjuis luar negeri, dan malah akan semakin mencekik perekonomian masyarakat di Nigeria. UNICEF memperkirakan 0,5 juta anak dibawah 5 tahun meninggal setiap tahun akibat krisis hutang. Itulah salah satu rekaan dari pada sytem kapitalisme. Parahnya, itu adalah legal secara yuridis. Inilah yang disebut yang kaya tambah kaya, yang miskin semakin miskin.

Jurus kapitalisme lain yang juga ampuh adalah disebut pasar modal. Dengan usaha ini seorang pengusaha cukup mencetak kertas saham untuk di jual ke masyarakat dengan iming-iming deviden, dengan persyaratan menjadi emiten, beserta penilaian investor yang sangat ketat. Lagi-lagi ini hanyalah sebuah manipulasi systematis, karna memang yang terjadi hanya perusahan besar dan sehat milik para pengusaha berduit saja yang akan dapat menjual sahamnya di pasar modal.

Dampaknya adalah, kaum kapitalis secara terang-terangan akan memakan ekonomi masyarakat kecil. menurut Karl marx, dalam persaingan bebas ada hukum akumulasi kapital, atau dalam bahasa sederhananya, perusahaan besar akan memakan perusahaan kecil. Contohnya, di suatu wilayah banyak terdapat toko-toko kecil (toko kelontong) milik masyarakat, akibat pengaruh kapitalisme, maka akan di bangun super market dan mall-mall yang berdiri tegak. Sehingga mengalihkan poros konsumen, konsumen akan lebih memilih belanja ke super market dan mall-mall tersebut yang notabene hanya dimiliki segelintir orang, hal ini yang akan menyebabkan usaha toko-toko kecil gulung tikar dan terbengkalai. Hal tersebut tidak akan terjadi kecuali dengan dorongan dari dua jurus ampuh para kaum kapitalis, yakni perbankan dan pasar modal. Menurut penelitian, hanya sebanyak 5% saja manusia di dunia yang menikmatinya, tentunya mereka adalah dari kalangan elitis dan borjuis. Lagi lagi, si kaya tambah kaya, si miskin semakin miskin.
Lalu bagaimana dengan komunisme? Apa itu komunisme? Apakah aliran anti tuhan? Atau bagaiamana?. Ya mungkin seperti itulah yang terbenak dalam fikiran banyak orang. Indonesia telah keluar dari jejak terjal komunisme sejak 1965-1966 dalam operasi pembantaian yang sedikit di selewengkan dengan kata “pembersihan”. Di mana pada saat itu, di perkirakan oleh dewan tentara sekitar 450.000 sampai 500.000 anggota komunis dan simpatisan,  atau mungkin orang yang bahkan tak pernah mengenal komunisme juga ikut di bantai oleh tentara nasional maupun oleh mahasiswa hasil propaganda mereka. Hal ini dipicu oleh gugurnya 7 jenderal yang temukan di lubang buaya selang 3 hari setelahnya, dan tuduhan kudeta dewan jenderal yang dilayangkan oleh PKI atas mereka. Hingga secara sah, paham komunisme dilarang di indonesia dengan di tetapkannya TAP MPRS NO XXV/1966 yang menyatakan bahwa marxisme, leninisme (Komunis Internasional/Komintern) dibubarkan dan dilarang di Indonesia. Setalah itu, juga di perkuat dengan UU N0 27 tahun 1999 yang menyatakan secara eksplisit di Pasal 107 c: bahwa barang siapa yang secara melawan hukum di muka umum dengan lisan, tulisan dan atau melalui media apapun, menyebarkan atau mengembangkan ajaran komunisme/marxisme-leninisme dalam segala bentuk dan perwujudannya dipidana penjara paling lama 12 tahun.

Jadi sebenarnya apakah komunisme? Mengapa sebegitu ketat peraturan negara melarang penyebaran paham komunisme? Maka untuk menjawab pertanyaan tersebut, tentunya kita perlu mengetahui sejarah awal dari pada kemunculan maupun penyebaran paham komunisme.  jika system kapitalisme sangat kental dengan suatu upaya terselubung di balik hal yang bersifat alamiyah, maka komunisme adalah suatu system yang memang nampak dan muncul secara jelas dari sebuah konsep hasil pemikiran manusia, dan tidak mungkin bisa terjadi dengan upaya terselubung selayaknya kapitalisme yang mengendus di balik konspirasi politik Amerika yang mulai berjaya pada awal abad ke 19. Namun komunsime tidak demikian, komunisme hanya akan bisa tercapai dengan suatu refleksi paksa yang dilakukan dengan sistemastis dan terpusat.

Hal ini ialah seperti yang telah dikatakan oleh pencetus konsep komunisme, yaitu Karl Marx. Bahwa Komunisme ialah menitik beratkan kepada empat ide: (1) Sekelumit kecil orang kaya hidup dalam kemewahan yang berlimpah, sedangkan kaum pekerja yang teramat banyak jumlahnya hidup bergelimang sengsara. (2) Cara untuk merombak ketidakadilan ini adalah dengan jalan melaksanakan sistem sosialis, yaitu sistem di mana alat produksi dikuasai negara dan bukannya oleh pribadi swasta. (3) Pada umumnya, satu-satunya jalan paling praktis untuk melaksanakan sistem sosialis ini adalah lewat revolusi kekerasan. (4) Untuk menjaga kelanggengan sistem sosialis harus diatur oleh kediktatoran partai Komunis dalam jangka waktu yang memadai.

Dari beberapa keterangan di atas, sudah jelas bahwa Komunisme adalah paham tentang system politik yang menentang pemilikan hak oleh perseorangan dan menggantikannya dengan pemilikan bersama yang di kontrol oleh negara. Paham ini tercantum secara detail dalam disertasi Karl Marx yaitu The communist Manifesto.

Jika melihat dari realita masyarakat di Indonesia yang cenderung mempunyai persepsi bahwa komunisme ialah sama dengan atheisme atau anti tuhan, maka hal tersebut jika dilihat dari kacamata realistis dan devinitif tentu tidak dapat dibenarkan. Namun tidak demikian jika dilihat dari segi historys, salah satu pengaruh paham Marxisme sendiri adalah Darwinisme, yang lahir dari Carles Darwin yang mengingkari adanya penciptaan, bahkan Karl marx sendiri pernah menyatakan bahwa agama adalah candu rakyat. Sehingga hal itupun diikuti oleh pengikut sejatinya, yang juga merupakan pelopor obor Komunisme Dunia, seorang revolusioner Rusia, Vladimir Lenin dan penerusnya Joseph Stallin, demikian juga seorang nomar satu China di pertengahan abad ke 20 yakni Mou Zedong.

Komunisme lahir sebagai penentang system kapitalis yang cenderung berat sebelah. Pertama diproklamirkan lewat sebuah revolusi besar-besaran di Rusia pada awal abad ke 20. dengan pastisipasi masyarakat yang sangat antusias. Hal ini karna konsep yang di tawarkan memang sangat menjanjikan bagi ekonomi masyarakat pada saat itu yang mayoritas  berprofesi sebagai petani dan buruh. Dari luar tidak ada yang salah dengan teori komunisme, tapi setelah menelisik lebih dalam, ternyata system yang ditawarkan dalam konsep komunisme tidak semudah memahami 4 ide inti sosialisme seperti yang di dengungkan oleh Karl Marx, bahkan seakan harapan-harapan manis yang tersimpan dalam ideologi sosialis-komunis remang-remang yang tak pernah menyentuh kenyataan.

Hal ini dapat dilihat dari segi historys yang terjadi. Di daratan Asia, China sebagai basis komunisme terbesar kedua setelah Rusia, dipimpin oleh seorang revolusioner pengagum sejati teori Darwinisme, Marxisme dan Leninisme, yaitu Mou Zodang, yang juga sebagai rekan akrab dari Joshep Stallin, pemimpin Komunisme Rusia yang bertanggung jawab atas kematian puluhan juta rakyatnya.

Sebagai pengagum teori komunisme, Mou selalu melakukan propaganda positif, bahwa dengan system komunisme, perubahan besar bukanlah mimpi. Dengan prinsip kepemilikan oleh negara, Mou mulai menerapkan kebijakan penyitaan pemilikan pribadi milik warga oleh pemerintah, segala barang berharga khususnya yang dimiliki oleh para borjuis dan semuanya di serahkan kepada negara. Tidak sampai disitu, pada saat sekitar tahun 1958 Mou mendeklarasikan sutau kebijakan super power yang bertajuk lompatan besar kedepan.
Dari kebijakan ini, pertama yang lakukan oleh Mou adalah dengan kembali mengeluarkan kebijakan penyitaan seluruh hasil industri yang ada, dan memberikan rekomendasi kepada warga untuk melakukan pertanian secara bersama, pertanian secara individu dilarang atas nama negara. Komunisme dimasa itu telah merebut fanatisme warganya dengan beberapa giuran akan perubahan. Dalam masa proses, pemerintah memberikan rekomendasi kepada warga untuk membunuh seluruh burung pipit yang ada, sebagai salah satu upaya agar hasil panen bisa maximal, dan pemberian iming-iming gelar seorang komunis sejati kepada warga yang memburu burung pipit paling banyak. Di samping itu, pemerintah juga mengadakan semacam lomba untuk hasil panen terbanyak kepada warga yang telah dikelompokkan menjadi beberapa kelompok. Hal-hal tersebut yang kemudian menjadikan fanatisme warga China terhadap komunisme di masa itu membeludak.

Setelah melakukan pertanian bersama, dengan dalih bahwa ketersediaan pangan telah cukup, maka Mou Tse Sung (Zo Deng) dengan kebijakan “lompatan besar ke depannya” menghimabu seluruh masyarakat untuk turut bersaing menjadi partisipan pemerintah dalam melakukan pembangunan dengan memerintahkan seluruh warga tanpa terkecuali, untuk meninggalkan ladang pertanian dan membuat baja berdasarkan kelompok-kelompoknya yang kemudian akan di jadikan sebagai bahan dasar pembangunan. Hutan-hutan di gunduli sebagai kayu bakar, lahan-lahan tandus tak terawat, profesi-profesi penting seperti dokter dan lain-lain harus bekerja extra diluar jam kerjanya demi sosialisme yang di tawarkan oleh Mou.

Namun kebenaran bahwa maju bersama dengan system komunis hanyalah mimpi mulai terkuak, masyarakat mulai kelaparan karna sudah kehabisan bahan pangan, pemerintah yang menyatakan bahwa pangan sudah cukup tersedia ternyata hanyalah kebohongan semata, sehingga kelaparan terjadi dimana-mana, 40 juta orang mati kelaparan dalam 2 tahun. Sebuah bencana kelaparan terhebat sepanjang sejarah terjadi ditanah yang subur seperti china. Ulah dari mimpi lompatan besar kedepan oleh Mou, bapak komunis China.

Parahnya, kekurangan pangan bukanlah faktor utama dari kematian 40 juta orang dimas itu. Kelaparan yang paling parah ialah banyak terdapat di beberapa wilayah penentang kebijakan komunisme Mou, karna memang sebagian hasil pangan yang telah diserahkan oleh masyarakat ternyata memang sengaja disimpan sebagai balasan penghianatan kepada komunisme. Sangat masuk akal karna komunisme hasil pemikiran seorang Karl Marx juga mengadopsi pada Darwin dengan teori revolusinya, yang menyatakan bahwa manusia tidak ubahnya hanya bentuk transformatif dari seekor kera. Manusia hanyalah hewan, maka siapa yang kuat, ialah yang menang. Hal ini juga senada dengan ide yang di tawarkan Karl Marx bahwa komunisme tidak akan pernah terjadi tanpa adanya revolusi kekerasan. Hal inilah yang menggiring pemikiran para tokoh komunis, sehingga dalam sejarah ia harus bertanggung jawab atas kematian puluhan juta masyarakatnya karna kebijakan sosialisnya.  

Itu merupakan salah satu contoh kecil sebuah lembaran realita yang di tulis oleh pena-pena hayalan akan perubahan tanpa pertimbangan. Sebuah arah yang secara logika akan membuat fikiran melayang karna janji manis perubahan, namun tentunya pertimbangan panjang adalah segalanya. Lewat komunisme, sejarah telah membuka pintu pengetahuan bahwa teori tanpa pertimbangan panjang sama saja rencana menuju kehancuran. Namun jika dipandang dari sisi yang lain, sebenaranya teori komunisme memang cukup masuk akal. Hal ini bisa dilhat jika seandainya memang sosialisme yang di tawarkan oleh Karl Marx berhasil, pastilah keadaan hidup dalam masyarakat akan sangat sejahtera, baik dari segi ekonomi maupun sosial. Tapi walau bagaimanapun sejarah telah menampakkan awan gelap bahwa system komunis memang tak sesuai untuk di gunakan dalam kehidupan berbangsa, mengingat kaharusan diktator proletariat yang tidak boleh tidak bisa di tinggalkan.

Tulisan di dasarkan pada: kudeta Soekarno dan kebohongan sejarah, sejarah berdarah komunisme, crash course.

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Icon Display

Dahulukan Idealisme Sebelum Fanatisme

Popular Post

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Recent Posts

Kunci Kesuksesan

  • Semangat Beraktifitas.
  • Berfikir Sebelum Bertindak.
  • Utamakan Akhirat daripada Dunia.

Pages

Quote

San Mesan Acabbur Pas Mandih Pas Berseh Sekaleh